Dari sepotong kain, hasilnya bisa bermacam-macam. Menjadi pakaian yang kita kenakan, tentu saja. Sisa-sisa potongan kain pun dapat diolah kembali, tergantung kreativitas sang pengolah. Ada yang menjadikannya boneka, scrunchie, atau aksesori fashion lainnya. Setidaknya praktik ini lazim dilakukan tiga hingga empat dekade silam. Saat ini, ketika kemudahan itu datang, mudah mendapatkan barang baku, akses informasi dan lainnya, kita terkadang menjadi lupa akan hal-hal sederhana yang kaya manfaat tersebut.
Sejauh Mata Memandang, sebuah label tekstil slow fashion, melihat pakaian bukan hanya sebagai produk akhir melainkan hasil dari serangkaian proses panjang yang melibatkan alam, manusia, dan tradisi. Mengusung semangat ‘Merawat yang Ada, Menumbuhkan yang Baru’, Sejauh Mata Memandang kembali menghadirkan pengalaman kreatif terbaru di The Space, Level 2, Plaza Indonesia. Kali ini, Sejauh mempersembahkan pameran bertajuk “Dari Bumi, Untuk Bumi”, yang berlangsung mulai 28 Mei hingga 31 Juli 2025.

Pameran ini mengajak pengunjung menyelami proses di balik sehelai kain dan setiap pakaian Sejauh Mata Memandang, sebuah proses yang tumbuh dari kesadaran lingkungan, nilai sosial, dan penghormatan terhadap bumi. Di sini bisa dilihat pemaparan secara transparan berbagai jenis kain yang digunakan Sejauh, mulai dari serat alami seperti katun dan linen, hingga inovasi kain daur ulang. Sisa kain dari proses produksi seperti kain perca pun tak luput dimanfaatkan kembali menjadi bagian dari desain baru.
“Melalui pameran ‘Dari Bumi, Untuk Bumi’ dan kolaborasi dengan Adrian Gan, kami ingin mengajak publik untuk melihat lebih dekat bagaimana pakaian bisa menjadi medium refleksi: tentang cara kita merawat bumi, menghargai yang sudah ada, dan menumbuhkan sesuatu yang lebih baik. Kami percaya bahwa perubahan dimulai dari hal yang paling dekat, seperti cara kita memilih, merawat, dan memperpanjang usia pakai pakaian yang kita kenakan setiap hari,” ujar Chitra Subyakto, Pendiri dan Direktur Kreatif Sejauh Mata Memandang.

Sebagai bagian dari pameran, Sejauh meluncurkan koleksi kolaborasi eksklusif bersama perancang busana Adrian Gan, yang sebelumnya mendapat sambutan hangat di Plaza Indonesia Fashion Week 2024. Koleksi ini bertajuk Antaratantrya, yang berasal dari gabungan kata Sanskerta Anantara (tanpa batas) dan Svatantrya (kebebasan), menyuarakan kebebasan berekspresi dalam ruang yang inklusif dan bertanggung jawab terhadap bumi.
Adrian Gan menjawab komitmen Sejauh terhadap bumi melalui pendekatan desain yang bebas, inklusif, dan membebaskan ekspresi personal. Setiap potongan pakaian dirancang untuk tidak berbatas gender, mudah dipadupadankan, dan nyaman dikenakan sehari-hari. Koleksi ini juga memadukan berbagai material hasil inovasi Sejauh Mata Memandang bersama para mitranya di Studio Sejauh, seperti tenun jacquard bermotif ‘Muara’ dari 100% benang daur ulang, kain perca sisa produksi, berbagai jenis denim hasil tenun tangan, termasuk denim benang pintal tangan dan denim indigo alami, serta tenun jacquard bermotif ‘Ayam’ dan sulam kerancang.

Pengunjung pameran juga dapat melihat visualisasi perjalanan daur ulang pakaian bekas, hasil kerja sama Sejauh dengan EcoTouch sejak 2021. Sampah tekstil yang dikumpulkan bersama Sahabat Sejauh kemudian diolah menjadi benang oleh EcoTouch, lalu ditenun kembali menjadi kain oleh mitra artisan penenun seperti Craft Denim dan Mugi Batik di Pekalongan, Jawa Tengah. Anda pun dapat langsung berpartisipasi mendonasikan pakaian bekas ke kotak pengumpulan di lokasi pameran.