Edgar Degar, pelukis impressionist, terkenal dengan lukisan-lukisan ballerina dan equestrian, dengan karya-karya seperti La Classe de Danse, Four Ballerinas on Stage, dan Racehorses at Longchamp, yang tersebar dari mulai Metropolitan Museum of Art New York, hingga Musee d’Orsay Paris. Karya-karya Degas ini cukup beralasan untuk dijadikan landasan ide serangkaian koleksi evening wear, seperti yang dilakukan oleh jenama Marchesa untuk koleksi pre-fall 2020 yang baru saja diluncurkan ke publik. Namun Marchesa tidak mengambil inspirasi dari lukisan-lukisan tersebut, melainkan jenama ini menggali satu lapis lebih dalam lagi, yaitu dari sketsa-sketsa Edgar Degas, goresan-goresan awal yang mentah sebelum terlapis warna menjadi karya masterpiece. Sketsa gerak dan garis gaun ballerina, sketsa gerakan lompatan kuda dan penunggangnya, yang bergaris-garis tegas, bertransformasi menjadi gaun-gaun malam yang cantik.
Sketsa-Sketsa Jadi Busana Pre-Fall 2020
Satu ballgown hitam bahu terbuka, sangat ramping di pinggang dan melebar gala hingga ke lantai. Warna gaun bergradasi memutih mulai dari sekitar lutut hingga ke bawah, sepintas warna hitamnya saja seperti gaun mini atau gaun ballerina. Aksen ruffles dan rimpel tidak bergelombang seperti biasa, detail desain ini dibuat patah-patah, menumpuk random, bagaikan goresan-goresan gaun di dalam sketsa, satu eksekusi yang menyenangkan, dan tidak biasa. Kesenangan Edgar Degas memberi aksen floral merah pada gaun-gaun penarinya diserap Marchesa dengan menaburkan embroidery floral di bagian-bagian tertentu gaun. Pita hitam khas Degas, diletakkan pada gaun midi warna lavender yang permukaannya penuh dihiasi ruffles. Evening gown dari Marchesa ini terlihat berbeda dengan umumnya evening gown dari Eropa, ia tampak ringan dan mudah dikenakan.
Foto: Marchesa