Perjalanan Luxina dengan Mercedes Benz kali ini bukan hanya sekedar untuk merasakan duduk di belakang setir atau menjadi penumpang. Mercedes Benz juga ingin memberikan pengalaman perjalanan yang tidak terlupakan dengan kunjungan ke museum, kuliner otentik lokal dan menginap di hotel dengan kearifan lokal berkelas internasional.
Gaya hidup berkendara jarak jauh atau road trip kali ini, membuat sebuah perjalanan bukan hanya sekedar perjalanan, seperti kata pepatah barat, focus on the journey not the destination. Untuk mengerti journey tersebut berhubungan dengan Mercedes, juga harus memahami nilai-nilai dari sebuah perjalanan, nilai yang juga dianut oleh Mercedes. Dan selama perjalan, pengalaman berkendara memiliki added value yang besar selain pengetahuan tentang kelima Mercedes baru ini dari product expert Mercedes Benz.
Tujuan pertama yaitu Magelang, saya dan rombongan, menginap di Plataran Borobudur Heritage. Hotel bergaya resor yang berada dekat dari Candi Borobudur ini memiliki desain kolonial yang otentik dengan fasilitas dan pelayanan kelas internasional. Lagi, ini adalah nilai yang anut oleh Mercedes, authenticity. Mercedes selalu memberikan sesuatu yang belum pernah ada untuk semua produk dan fitur-fitur kendaraannya, termasuk teknologi hingga desain. Dan ini yang membuat Mercedes selalu menjadi bench mark dan trend setter di industri otomotif dunia.
Hari kedua, perjalanan dilanjutkan ke museum Ullen Sentalu di Kaliurang, Yogyakarta. Kunjungan museum ini memberikan “makanan pada jiwa”, agar lebih mengerti, bahwa semua yang dibuat secara otentik memerlukan pengetahuan skill yang besar dan dalam. Seperti membuat mobil (Mercedes), bagaimana pengetahuan bisa diterapkan dalam membuat, merakit dan mendesain hingga tercipta sebuah mesin yang bisa membawa manusia berjalan.
Mobil yang saya bawa hari ini adalah Mercedes Benz E 200 Avantgarde Line, yang lebih kecil tapi lincah di medan bertikung hingga tanjakan. Walau sebenarnya untuk pemakaian dalam kota akan lebih berfungsi, mobil ini juga bersifat versatile untuk penggunaan jarak jauh, bahkan untuk medan jalan bergelombang dan berbatu. Suspensi bekerja sangat halus sehingga penumpang tidak merasa terguncang keras. Seperi jenis Mercedes lainnya, E 200 juga sudah dilengkapi dengan fitur mesin untuk mengatur kecepatan. Walau pastinya laju kecepatan tidak akan secepat di kelas AMG line. Selama mengendarai mobil ini dari Ullen Sentalu menuju tujuan berikutnya, South Shore, yang berada di atas bukit dan pinggir pantai Selatan di daerah gunung Kidul, medan yang kami lalui dominan dengan jalanan menanjak curam, tikungan dan berbatu. Belum termasuk kepadatan jalanan yang memaksa untuk menginjak rem mendadak dan menyalip dengan gesit. Disini, saya merasakan rem bantuan, Active Break Assist Mercedes Benz bekerja. Fitur ini berfungsi dan bekerja ketika posisi kendaraan berada di jarak berbahaya (menurut pembaca sensor mobil) dengan kendaraan lain, sementara supir belum menginjak rem, maka Active Break Assist akan mengerem mendadak dan memberi kejutan pada kaki supir agar menginjak rem secara penuh.
Secara teknologi, fitur-fitur pada semua jenis Mercedes Benz dan AMG Line, dibuat dengan fungsi tinggi dan mengutamakan keselamatan pengendara dan penumpang. Sangat sedikit fitur mobil yang bukan menjadi bagian fungsi untuk kenyamanan dan keselamatan pengguna.
Kemana tujuan selanjutnya? Tunggu artikel terakhir dari perjalanan ini.
Foto dok. Mercedes Benz Distribution Indonesia