Café de Flore di Paris adalah ikon budaya yang sarat sejarah, terkenal sebagai tempat nongkrong para seniman, intelektual, dan tokoh terkenal sejak awal abad ke-20. Terletak di boulevard Saint-Germain, kafe ini dulu menjadi rumah kedua bagi tokoh-tokoh seperti Jean-Paul Sartre, Simone de Beauvoir, dan Pablo Picasso, tempat hangout bagi sosialita hingga tetamu internasional hingga saat ini. Sebastian Gunawan dan Cristina Panarese meluncurkan koleksi terbaru SEBASTIANred 2024/2025 yang idenya dikembangkan dari eksistensi Café de Flore di Paris. Koleksi SEBASTIANred berusaha menangkap esensi gaya hidup penuh ekspresi dari tetamu yang datang ke kafe ini dari jaman ke jaman, menerjemahkannya menjadi busana yang chic, berkarakter, dan elegan.
“Ada berbagai karakter datang ke Café de Flore, kami berusaha menerjemahkannya di koleksi ini. Kami juga berimajinasi bahwa tetamu juga datang dari era 50an, 60an, dan 70an,” ujar Sebastian Gunawan dan Cristina Panarese.
Sembunyi sembari menyesap capuccino
SEBASTIANred menciptakan desain yang sarat dengan keindahan motif bunga, siluet feminin, serta tekstur yang kaya akan detail. Setiap motif dibuat eksklusif, berupa tumbuhan dan bebungaan berukuran besar, menghadirkan elemen visual yang segar dan unik. Motif bunga mekar sangat besar, membuat keindahan yang berpendar maksimal. Sepotong circle skirt yang bersiluet solid, bermotif bunga besar dengan warna bergradasi dari hitam sampai peach menyala di bawah. Ada juga overcoat boxy dengan gelayutan motif bunga di sisi bawahnya. Bayangkan ketika pemakainya duduk, ia akan sangat cantik, seperti bersembunyi di antara bebungaan. Desain yang lain menampilkan berbagai karakter, dari yang boyish, gypsy, mod look, mewakili berbagai tokoh yang pernah menjadi bagian dari sejarah Café de Flore, termasuk juga mungkin Anda yang akan segera menyesap capuccino di sana pada satu sore nanti.
Ode bagi gaya hidup Paris yang anggun
Koleksi terbaru ini mencakup 60 set pakaian yang dirancang dengan pendekatan kontemporer namun tetap menghormati nilai-nilai artistik yang timeless. Setiap busana dalam adalah bentuk interpretasi dari kebebasan berekspresi yang menjadi jiwa Café de Flore, sebuah ode bagi gaya hidup Paris yang anggun, tetapi penuh statement. Koleksi ini adalah perwujudan dari bagaimana sebuah ruang publik, seperti Café de Flore, dapat menginspirasi dunia mode dan menciptakan karya yang melampaui batas waktu. Ini bukan hanya soal busana, melainkan tentang sebuah perjalanan sejarah, seni, dan kebebasan, yang disajikan dalam bentuk yang paling estetis. Koleksi Café de Flore, dipresentasikan di Ballroom hotel The Langham, Jakarta.
Café de Flore di era Insta
Eksistensi Café de Flore saat ini tidak hanya sebagai kafe legendaris tetapi juga simbol dari kehidupan Parisian yang elegan dan penuh estetika. Banyak pengunjung, baik turis maupun penduduk lokal, datang untuk menikmati atmosfer yang dipenuhi nostalgia dan keindahan arsitektur klasiknya. Sajian khas seperti croissant renyah dan kopi yang disajikan dengan anggun menjadi magnet yang terus menarik generasi baru pecinta kafe. Café de Flore juga tetap menjadi tempat berkumpul bagi para pencinta mode dan budaya, sering kali terlihat dalam berbagai editorial fashion serta menjadi latar belakang yang sering diburu untuk foto di media sosial. Di era digital ini, kehadirannya di Instagram kembali memperluas daya tarik Café de Flore ke audiens global yang lebih muda, membuatnya menjadi pertemuan tradisi dan tren modern.