Ria Miranda membuka kembali arsip-arsip rancangan sejak awal ia mendirikan jenama Ria Miranda tahun 2009. Arsip tersebut antara lain, siluet rok bervolume balon, celana harem (celana dari Timur Tengah yang dipopulerkan oleh Paul Poiret di Paris era 1910an). Rok balon dan harem pants memang kembali trending untuk musim fashioan awal tahun 2025. Elemen utama rancangan ini kemudian di styling dengan layer demi layer yang memainkan proporsi dan dimensi, antara bahan-bahan transparan hingga bahan organza. Rancangan diperkaya dengan aksen 3D hingga efek drape yang dibuat focal.
Pesta Pastel
Misalnya sweater rajut oversized yang bagian hemline nya ditimpa dengan obi sehingga muncul kesan drape yang cantik dan focal. Bunga-bunga kecil 3D ditebar di permukaan sweater dan di sisi simpul obi. Rancangan terdiri dari 12 looks, menggunakan bahan knit, Thai silk, dan organza silk, dalam pilihan warna putih, lalu warna pastel khas Ria Miranda seperti dusty pink dan lavender, lalu ada sage green, emerald, deep purple, dan deep red.
Inauguration show dan anggota baru IFDC
Koleksi ini diberi judul ‘JUWITA’, ditampilkan di pentas Inauguration Show, sebuah pergaan busana sebagai pertanda diterimanya anggota baru di Indonesia Fashion Designer Council (IFDC), satu organisasi yang dibentuk untuk memajukan dan mengembangkan industri mode di Indonesia, mendukung para desainer lokal, serta bertindak sebagai platform untuk pertukaran ide, kolaborasi, dan kesempatan belajar bagi para desainer potensial di Indonesia. Tahun ini, Ria Miranda, berhasil diangkat menjadi salah satu anggota terbaru, dan satu-satunya anggota yang mengusung genre: modest wear. Dalam kesempatan ini Ria Miranda didaulat untuk mempersembahkan koleksi terbaru Ria Miranda 2025 khusus untuk seremoni malam inagurasi, yang ia beri judul dengan JUWITA.
Semangat untuk program-progam IFDC
Ria Miranda mengatakan bahwa bergabung dengan IFDC membuatnya sangat excited. “Awalnya aku sudah terlalu nyaman dengan mindset dan pola pikir Ready-to-Wear yang sudah berjalan lancar, sehingga aku sungguh berada di zona nyaman. Bersama IFDC idealismeku seperti ditantang kembali. Banyak kesempatan ngobrol dengan sesama anggota yang mengasah imajinasi. Mereka kalau berbagi info benar-benar sangat berbagi info, hal yang belum pernah aku dapat di pertemanan-pertemanan sebelumnya. Di IFDC kami membahas bisnis, strategi, edukasi fashion, kelanjutan desainer muda, semua dibahas dengan gamblang. Ini sungguh pemicu baru buat aku untuk belajar lagi. Masing-masing anggota diharapkan untuk mampu berbagi ilmu. Aku merasa mulai dari awal lagi, saat aku bersemangat memunculkan jiwa desainerku.”